Analisis Kesiapan Penyelenggara Jaringan Internet di Indonesia dalam Migrasi ke IPv6

Main Article Content

Riza Azmi

Abstract

Internet Protocol merupakan sumberdaya pengalamatan jaringan yang sifatnya terbatas. Sejak dikembangkankan konsep TCP/IP, sumberdaya pengalamatan jaringan dan internet berbasiskan pada Internet Protokol versi 4 (IPv4) yang memiliki 4 miliar alamat unik. Data dari potaroo.net pada 18 maret 2011, diperkirakan alokasi IPv4 berakhir pada bulan May 2011. Dalam menghadapi keterbatasan IPv4 tersebut, dibuatlah konsep pengalamatan baru IPv6 yang memiliki jumlah alamat 6,5 x 1038 alamat unik. Di Indonesia sendiri dalam rangka mengantisipasi habisnya penggunaan IPv4 tersebut, stakeholder internet di Indonesia yang dikomandoi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika cq. Ditjen Postel membentuk Indonesia IPv6 Task Force (ID-IPv6TF). ID-IPv6TF merumuskan peta jalan / roadmap migrasi ke IPv6 versi 2 yang berakhir pada 2012. Studi ini melakukan evaluasi formatif sejauhmana kesiapan migrasi dari IPv4 ke IPv6 di Indonesia pada tingkat Penyelenggara Jaringan Internet  dengan melihat dari dimensi kesiapan aplikasi, strategi migrasi dan kesiapan infrastruktur. Kesiapan migrasi tersebut dikategorkan menjadi 5 level yaitu IPv6 Agnostic, IPv6 Aware,. Hasil studi menunjukkan bahwa Indonesia berada pada level IPv6 Savvy dengan distribusi level yang beragam.

Article Details

Section
Articles